Allahu Allahu "Everything in the heavens and the earth hasBeen created by allah, he is al khaliq, the creator"If you look around you can seeThe beauty of what allah has createdSometimes you can hear the windAnd the waves praising allah. Can you hear them?"Allah allah, allah allahAtayna kafee sabriyat-al ghinaWa anta ladhee lam tazal muhsinaaItha kunta fee kulli haalima'eeFa'an hamli hamee ana fee ghinaAllah allah, allah allahWa 'awatana qula fadlin 'asaaYadu mullathi min ka'aw-atanaaItha kunta fee kulli haalima'eeFa'an hamli hamee ana fee ghinaAllah allah, allah allah Allah Allah "Tudo nos céus e na terra temFoi criado por Deus, Ele é al Khaliq, o criador"Se você olhar ao redor, você pode verA beleza do que Deus criouÀs vezes você pode ouvir o ventoE as ondas louvando a Deus. Você pode ouvi-los? "Allah allah, allah allahAtayna Kafee sabriyat-al ghinaWa anta ladhee lam tazal muhsinaaTaxa kunta Itha haalima'ee KulliFa'an Hamee Hamli taxa ana ghinaAllah allah, allah allahWa 'awatana qula fadlin' AsaaYadu mullathi min ka'aw-atanaaTaxa kunta Itha haalima'ee KulliFa'an Hamee Hamli taxa ana ghinaAllah allah, allah allah
49 dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّهُۥٓ أَنَا ٱللَّهُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ Arab-Latin Yā mụsā innahū anallāhul-'azīzul-ḥakīmArtinya Allah berfirman "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. An-Naml 8 ✵ An-Naml 10 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Tentang Surat An-Naml Ayat 9 Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari banyak mufassir terkait makna surat An-Naml ayat 9, di antaranya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia8-12. Kemudian tatkala Musa mendatangi api itu, Allah memanggilnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ini adalah suatu tempat yang disucikan Allah dan diberkahi olehNya. Maka Dia menjadikannya sebagai tempat untuk berbicara kepada Musa dan mengangkatnya sebagai rasul. Dan sesungguhnya Allah memberkahi siapa saja yang berada di api itu dan yang ada di sekitarnya dari kalangan malaikat, dan Mahasuci Allah, Penguasa seluruh makhluk dari segala yang tidak pantas bagiNya. “Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah yang berhak diibadahi semata, yang Mahaperkasa Yang Kuasa untuk membalas musuh-musuhKu, juga Mahabijaksana dalam pengaturan makhluk-makhlukKu. Dan lemparkanlah tongkatmu.” Maka ia musa melemparkan tongkatnya, lalu berubah menjadi seekor ular. Ketika melihatnya bergerak-gerak dengan mudah seperti rayapan ular yang cepat, Musa berbalik untuk lari, dan tidak kembali kepadanya. Maka Allah menenangkannya dengan FirmanNYa, “Wahai Musa, jangan takut. Sesungguhnya orang yang Aku utus kepada mereka dengan membawa risalahKu tidak takut disisiKu. Akan tetapi, orang yang melewati batas dengan berbuat dosa kemudian bertaubat dan menggantinya dengan taubat yang baik setelah buruknya dosa, sesungguhnya Aku Maha Pengampun baginya lagi Maha penyayang terhadapnya. Maka seseorang tidak boleh berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah. Dan masukkanlah tanganmu ke dalam kerah bajumu yang terbuka sampai ke dada, niscaya akan keluar dalam keadaan putih seperti salju, namun bukan karena penyakit kusta. Dua hal tersebut termasuk bagian dari Sembilan mukjizat yaitu tangan, tongkat, paceklk panjang, kekurangn buah-buahan, banjir bandang, belelang, kutu, katak, dan darah untuk menguatkanmu dalam menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang telah keluar dari perintah Allah lagi kafir terhadapNya."📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram9. Lalu Allah berfirman padanya, "Wahai Musa, sesungguhnya Aku lah Allah Yang Maha Perkasa, yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun, lagi Maha Bijaksana dalam penentuan ciptaan, takdir, dan syariat-Ku.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah9. يٰمُوسَىٰٓ إِنَّهُۥٓ أَنَا اللهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ Allah berfirman “Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana Makna العزيز adalah Maha perkasa dan kuasa. Dan الحكيم adalah Maha bijaksana dalam setiap urusan dan perbuatan-Nya. Dikatakan bahwa Musa berkata Ya Tuhanku, siapakah yang memanggilku? Maka Allah menjawab dengan firman-Nya itu adalah Aku, dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah9. Allah berfirman "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah Tuhanmu, Aku Yang menyerumu. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana dalam firman maupun tindakan.”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{“Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 9 “hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Mahaperkasa lagi MahaBijaksana,” maksudnya, Allah menginformasikan kepadanya bahwa Allah semata-lah yang berhak disembah, tiada sekutu bagaiNya, sebagaimana disebutkan dalam ayat yang lain, “sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada yang berhak disembah kecuali Aku, maka sembahlah Aku semata, dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu,” thaha14 “Yang Mahaperkasa,” yang menundukkan segala sesuatu dan semua makhluk tunduk padaNya, “lagi Mahabijaksana,” di dalam urusan dan penciptaanNya. Di aantara kebijaksanaanNya adalah Dia mengangkat Musa bin Imran sebagai RasulNya, yang mana Allah telah mengetahui bahwa Musa mampu untuk mengemban kerasulan, wahyu dan pembicaraan denganNya. Dan di antara keperkasaanNya adalah Anda bersandar pasrah kepadaNya dan Anda tidak merasa takut karena kesendirianmu dan banyaknya musuhmu serta keganasan mereka. Sebab ubun-ubun mereka ada di tangan Allah, gerak-gerik dan diamnya mereka ada dalam pengendalian dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Naml ayat 9 Allah kemudian menyeru Musa dengna berkata Wahai Musa, sungguh Aku adalah Allah yang tiada Tuhan selain Aku, Akulah Tuhan yang benar, yang berhak di ibadahi dan memberi petunjuk, tiada yang lain, Akulah yang maha kuat, menaklukkan segala yang berkuasa dari makhluk, yang maha bijaksana dalam urusan dan sikap dan juga dalam menciptakan dan penjagaan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan, bahwa Dia adalah Allah Tuhan yang berhak diibadahi satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Yang mengalahkan segala sesuatu dan menundukkannya. Termasuk keperkasaan-Nya adalah engkau cukup bersandar kepada-Nya dan tidak perlu takut meskipun hanya sendiri, banyaknya musuh dan ganasnya mereka, karena ubun-ubun mereka di Tangan Allah, Dia berkuasa kepada mereka, dan diam serta gerak mereka dengan kehendak-Nya. Baik dalam perintah maupun ciptaan-Nya. Termasuk kebijaksanaan-Nya adalah Dia mengutus hamba-Nya Musa bin Imran yang telah diketahui Allah, bahwa dia cocok memikul risalah, wahyu dan diajak bicara oleh-Nya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 9Kemudian Allah memperkenalkan diri-Nya kepada nabi musa. 'wahai musa! sesungguhnya suara yang memanggilmu itu adalah suara-ku, aku adalah Allah, yang mahaperkasa, mahamulia, yang tidak ada kekuatan apa pun yang sanggup mengalahkan-ku mahabijaksana terhadap semua perkataan dan tindakan-ku. 10. Allah ingin membuktikan bahwa diri-Nya adalah Allah, tuhan seluruh alam. Pada saat itu nabi musa memegang tongkat. "dan lemparkanlah tongkatmu!' nabi musa menuruti perintah Allah dan melemparkan tongkatnya. Maka ketika tongkat itu berubah menjadi ular dan musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, nabi musa sangat ketakutan dan larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh dan tidak kembali lagi ke tempat semula. Saat itu Allah berkata 'wahai musa! jangan takut terhadap apa yang kamu lihat! sesungguhnya di hadapan-ku, para rasul tidak perlu takut. Mereka tahu bahwa aku tidak akan menistakan mereka, justru aku akan membimbing dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beragam penjabaran dari beragam mufassir terkait isi dan arti surat An-Naml ayat 9 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat bagi kita. Sokong perjuangan kami dengan memberi hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Cukup Sering Dikunjungi Baca ratusan halaman yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Infithar, Ali Imran 134, Al-Baqarah 186, Az-Zariyat 56, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1. Ada juga Al-Baqarah 30, Al-Isra 23-24, Al-Ahzab 21, Ali Imran 133, Ar-Ra’d, Al-Jumu’ah 9. Al-InfitharAli Imran 134Al-Baqarah 186Az-Zariyat 56Al-Baqarah 2Al-Isra 1Al-Baqarah 30Al-Isra 23-24Al-Ahzab 21Ali Imran 133Ar-Ra’dAl-Jumu’ah 9 Pencarian ayat ayat sakti dalam al quran, teks surat al maun, suduri artinya, makna surat al waqiah, al-ahzab Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah TerjemahanSurat Hud - Berikut ini adalah terjemahan Surat Hud dalam bahasa indonesia : 1 الَر كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha BijaksanaPosted on 03/09/2017 In QnA Ditulis oleh Pdt. Yakub Tri Handoko Leave a comment Salah satu sanggahan populer pihak Muslim terhadap keilahian Kristus diungkapkan melalui pertanyaan di atas. Zakir Naik, salah satu pendakwah Muslim yang terkenal, beberapa kali dalam seminarnya menyinggung tentang hal ini. Apakah Alkitab pernah mencatat pengakuan Yesus sendiri bahwa Dia adalah Allah? Banyak orang Kristen mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan ini. Hal ini bisa dimengerti, karena mereka sendiri mungkin tidak terlalu menguasai doktrin tentang keilahian Kristus. Mereka yang menguasainya pun mungkin sudah terjebak pada permainan logika di balik pertanyaan ini. Pertama-tama kita perlu menemukan inti dari sanggahan ini. Zakir Naik sebenarnya sedang menuntut sebuah klaim eksplisit tentang keilahian Yesus. Naik tidak mau menerima argumen-argumen tradisional yang biasa dikemukakan sebagai dukungan bagi keilahian Yesus. Dia menganggap semua itu kurang eksplisit. Terhadap tuntutan seperti ini, kita dapat memberikan beberapa jawaban. Pertama, Yesus sendiri pernah mengakui secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah. Dalam Yohanes 1313 Dia berkata “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”. Ini merupakan pernyataan eksplisit bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika kita memaparkan ayat ini kepada pihak Zakir Naik, dia mungkin akan memberikan dua dalih untuk menolak 1 istilah “Tuhan” tidak sama dengan “Allah”; 2 kitab-kitab injil sudah diubah-ubah. Karena itu, marilah kita mencoba mengantisipasi dua dalih ini. Istilah “Allah” dan “Tuhan” dalam tradisi Yahudi sangat berkaitan. Setiap hari di dalam doa mereka, bangsa Yahudi mendeklarasikan “TUHAN itu Allah kita. TUHAN itu esa” Ul 64. Lagipula, sebutan Tuhan untuk Yesus juga berkali-kali muncul dalam kaitan yang sangat erat dengan sebutan Allah untuk Bapa. 1 Korintus 86 “namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup”. Kita juga perlu mempertimbangkan bahwa Yesus juga pernah disebut sebagai Allah dan Tuhan pada waktu yang bersamaan, yaitu pada saat Tomas mengaku “Ya, Tuhanku dan Allahku” Yoh 2028. Masih banyak bukti lain dalam Alkitab untuk menunjukkan bahwa sebutan Allah dan Tuhan sama-sama menyiratkan keilahian. Tentang sanggahan bahwa kitab-kitab injil sudah diubah-ubah, hal ini hanya sekadar tuduhan yang tidak berdasar. Tidak ada bukti historis atau logis apapun sebagai dukungan. Ini murni prasangka tanpa pembuktian. Kitab-kitab injil seperti yang kita miliki sekarang sudah tersebar sejak abad ke-2 Masehi, jauh sebelum kemunculan Islam. Jumlah salinan maupun terjemahan kuno Perjanjian Baru pun sangat melimpah sekitar 5000. Kitab-kitab itu tidak mungkin diubah sesudah kemunculan Islam, karena salinannya sudah ada sejak abad ke-2. Kitab-kitab itu juga tidak mungkin diubah sebelum kemunculan Islam, karena persebaran salinan dan terjemahannya sudah sedemikian luas. Jika Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk menerima injil sebagai firman Allah, bukankah itu berarti bahwa dia membahayakan mereka semua karena berpotensi mempercayai injil yang sudah diubah dan tersebar secara luas? Kedua, Yesus berkali-kali membuat klaim eksplisit menurut kaca mata Yahudi pada waktu itu. Eksplisit atau tidaknya sebuah klaim sangat ditentukan oleh budaya pada saat kalim itu dibuat. Pada saat Yesus berkata kepada orang lumpuh “Dosamu diampuni”, ahli-ahli Taurat langsung menangkap kesan eksplisit dari klaim tersebut. Mereka berkata dalam hati “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Mrk 27. Tatkala Yesus mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, orang-orang Yahudi langsung mengetahui bahwa Dia sedang menyamakan diri dengan Allah Yoh 518. Begitu pula pada saat Yesus berkata “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” Yoh 858, lit. “Sebelum Abraham dulu menjadi, Aku terus-menerus ada”. Yang terakhir, pada saat Yesus memberi kesaksian di depan imam besar bahwa Dia nanti di akhir zaman akan datang dengan kemuliaan dan duduk di sebelah kanan Allah”, imam besar serentak mengoyakkan pakaiannya karena dia menganggap hal itu sebagai penghujatan Mat 2665. Dari semua reaksi orang-orang Yahudi dan para pemimpin mereka terlihat bahwa klaim-klaim Yesus memang sangat eksplisit di telinga mereka. Dalam konteks sekarang, Yesus seolah-olah memberi penjelasan eksplisit bahwa Dia adalah Allah. Bagaimanapun, dalam konteks monotheisme Yahudi yang sangat ketat, Yesus sengaja memilih jalan lain untuk mengungkapkan jati diri-Nya. Namun, hal itu tidak mengurangi nilai eksplisit di balik pernyataan itu. Ketiga, Alkitab juga tidak pernah mencatat pengakuan Yesus “Aku bukan Allah, jangan sembah Aku”. Kali ini kita akan memainkan permainan Zakir Naik, tetapi dengan sedikit pertukaran. Naik menuntut pernyataan eksplisit bahwa Yesus adalah Allah. Sekarang kita bisa meminta kepada dia untuk menunjukkan sebuah pernyataan Yesus yang eksplisit dalam Alkitab yang berbunyi “Aku bukanlah Allah, jangan sembah aku”? Tentu saja tidak ada ayat semacam itu. Begitu pula jika kita modifikasikan dengan pertanyaan lain. Pernahkah di dalam Alkitab Yesus berkata “Aku hanyalah seorang nabi, jangan menyembah aku?” Sekali lagi, tidak ada! Jadi, mengikuti logika Zakir Naik, saya ingin bertanya “Mengapa dia hanya mempercayai Yesus sebagai nabi, padahal di dalam Alkitab Yesus tidak pernah membuat klaim eksplisit bahwa Dia hanyalah seorang nabi dan kita dilarang untuk menyembah Dia?” Sebuah permainan logika yang menjadi bumerang bagi Zakir Naik sendiri.
WPvH.