1 Usaha penerjemahan buku-buku Ilmu Pengetahuan Islam. Bangsa Arab dan Islam telah memberikan saham bagi kebangkitan Eropa. Sistem pembelajaran pada sekolah dan dan Perguruan Tinggi, para ulama dan buku-buku menjadi pengerak kebangkitan Barat. Perkenalan bangsa Barat dengan dunia Isalam telah membuka mata mereka akan kemajuan peradaban Islam
Sejarah Perkembangan Musik Perkembangan musik dapat dikelompokkan dengan berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang di buat oleh Ewen 19637-13 Era Polifonik 1200-1650, Masa Kelahiran Homofonik abad ke-17, Periode Klasik abad ke-18 hingga permulaan abad ke-19 Periode Roantik abad ke-19 dan Periode Modern abad ke-20. Sementara itu Stein 1963 merdasarkan periodesasi historis musik klasik atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sitem tersebut taksonomi historis musik klasik adalah sebagai berikut Era Abad Pertengahan 300-1000, Romanesque 1000-1150, Ars Antiqua 1150-1300, Ars Nova 1300-1400, Renaisans Awal 1400-1500, Renaisans Tinggi 1500-1600, Barok 1600-1750, Rococo 1725-1778, Klasikisme 1750-1827, Romantikisme 1800-1900, Impresionisme 1880-1918, dan Abad ke-20 1900 hingga sekarang. Walaupun demikian, dalam postingan ini periodisasi yang disampaikan ialah Era Kuno Sebelum 600, Era Abad Pertengahan 600-1450, Era Renaisans 1450-1600, Era Barok 1600-1750, Era Klasik 1750-1820, Era Romantik Baca Juga Innal Habibal Musthofa - Cover By Alfina Nindiyani Mp3 Free Download Era Kuno Antiquity - 500 Musik Barat Awal terbentuk oleh tiga komponen budaya meliputi tradisi-tradisi yang tidak sepenuhnya Eropa Pertama, Timur Tengah dan Mesir Kuno daerah Mesopotamia di sekitar sungai Tigris dan Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia, dan Assyria meninggalkan artefak gambar-gambar instrumen musik yang sudah lengkap idiofon, aerofon, kordofon, dan membranofon untuk memainkan himne yang diukir pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun kemudian Bangsa Mesir melakukan hal yang sama, sedangkan bangsa Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan didokumentasikan dalam Kitab Perjanjian Lama yang lebih berkembang karena kemudian diadobsi dan diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen kemudian. Tradisi peribadatan Yahudi di synagoge kuil berupa gaya menyanyi silabis dan melismatis hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia. Kedua, Yunani Kuno, merupakan budaya yang paling berpengaruh pada perkembangan musik di Barat melalui bangsa Romawi yang menaklukkan mereka tetapi sekaligus banyak mengadobsi budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM tetapi segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling dipuja bangsa Yunani Kuno adalah Apollo dan Dionysusākelak menjadi prototipe dua kutub aliran estetika yang saling berlawanan yakni klasik dan romantik. Pemuja Apollo, memainkan instrumen musik berdawai kithara sejenis lyre adalah kaum yang berwatak objektif terhadap ekspresi, sederhana, dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus suka memainkan instrumen tiup aulos, bersifat subjektif, emosional, dan berhawa nafsu besar. Doktrin etos seperti yang dijelaskan filsuf Plato dan Aristoteles meyakini bahwa musik memberikan efek langsung pada perilaku seseorang yang mendengarkannya. Akibatnya, sistem sosial dan politik menjadi belit-membelit dengan musik, pendidikan berfokus pada musik dan olahraga senam musica dan gymnastica, bahkan untuk membentuk tatanan fundamental masyarakat dilakukan rasionalisasi musik seperti penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus dan ritme-ritme. Ahli matematik Pythagoras menjadi orang pertama yang meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan menetapkan urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik. Ketiga, Romawi Kuno, bilamana budaya musikal wilayah Mediterania timur dicangkok-kan ke dalam wilayah Mediterania barat oleh kembalinya serdadu-serdau Romawi, maka modifikasi dengan berbagai selera dan tradisi-tradisi lokal yang ada tak bisa dihindarkan. Modifikasi nyatanya bahkan hanya lebih menyederhanakan saja dari model-model yang diadobsi. Tangga nada diatonik tujuh nada dijadikan standar menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem musik Yunani. Romawi tidak memiliki kekayaan warisan musikal berupa teori akustik, konsep modus, pengelompokan ritme, organologi instrumen musik, sistem notasi yang meliputi pitch dan durasi, dan banyak repertoarberupa melodi-melodi yang digunakan untuk contoh-contoh pada komposisi selanjutnya. Era Abad Pertengahan Medieval Era 600-1450 Meliputi suatu periode masa yang paling panjang terkait dengan semua kehidupan dan seni untuk pelayanan gereja. Musik untuk keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya Tuhan Allah. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa Romawi yang kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan kristen. Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam musik, biarawan dan teoretikus musik Guido dāArezzo ca. 997 ā ca. 1050 merancang sistem menyanyi yang dinamakan āsolmisasiā. Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian chant. Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal-bakal harmoni. Pusat musik abad ke-14 adalah Italy dengan komposer-komposer penting seperti Francisco Landini, Giovanni da Cascia, dan Jacopo da Bologna. Untuk pertama kali di Paris para pencipta musik LĆ©onin dan Perotin yang notabene adalah biarawan Katedral Notre-Dame disebut sebagai komposer-komposer āAliran Notre-Dameā The Notre-Dame School. Sebuah risalah penting berjudul Ars Nova Seni Baru oleh Philippe de Vitry muncul lebih awal pada abad ke-14 dan sekaligus menunjukkan bahwa seni yang berkembang sebelumnya menjadi kuno. Era Renaisans 1450-1600 Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Selain tertarik pada kebudayaan Yunani Kuno, juga berkembang humanisme khususnya di Italia dan fundamentalisme di Eropa Utara, tetapi sarat dengan penemuan ilmiah. Kebudayaan termasuk musik berkembang baik di dalam maupun di luar gereja. Manusia seperti telah menemukan kembali jati dirinya terutama tampak pada idealisme kaum Protestan yang meyakini bahwa manusia bisa berhubungan langsung dengan Tuhan-nya. Melodi dan tekstur musik masih menggunakan modus-modus sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara menghubungkan melodi-melodi yang menghasilkan konsonan atau disonan. Selain musik vokal, era ini ditandai mulainya komposisi solo dengan iringan ansambel instrumental. Selama abad ke-16 musik instrumental merangkak naik cepat terkait dengan perkembangan teknikteknik permainan instrumen yang idiomatis seperti ritme-ritme beraksen kuat, nada-nada yang diulang-ulang, wilayah nada semakin luas dan panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan banyak ornamentasi melodi. Renaisans dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur maupun ke Selatan belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. Komposerkomposer terpenting ialah Josquin des PrĆ©s, Orlandus Lassus, William Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina. Era Barok 1600-1750 Periode waktu musik Barok yang juga dikenal sebagai awal suatu masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulainya era tonal, tetapi totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad ke-20, selebihnya musik modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun kata Perancis Baroque; Inggris/Jerman Barock; Italy Baroccoāsemua menunjuk pada kata sifat ābizareeā aneh, ajaib, dan ganjilāpada mulanya berkonotasi buruk, digunakan untuk tujuan menghina, merendahkan, dan abnormal; tetapi definisinya semakin menjadi positif, agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal danmenumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya musik yang terpenting adalah gaya antik prima prattica, stile antico dan sconda prattica, stile moderno yang lebih teatrikal daripada yang pertama. Periode pertama era Barok sebagai awal ditandai dengan penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan oratorio, tetapi juga pada musik instrumental dengan menambahkan unsur-unsur dinamik seperti forte-piano keras-lembut. Di Italy ada komposer-komposer antara lain Giulio Caccini, Jacopo Peri, Claudio Monteverdi, dan Pietro Francesco Cavalli; di Perancis ialah Jean Baptiste Lully; dan di Jerman Heinrich Schütz. Periode kedua ditandai oleh adanya unsur keseimbangan harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan oleh para komposer Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro Scarlatti, dan Domenico Scarlatti; Inggris Henry Purcell, komposer Perancis Francois Couperin, Jerman Johann Sebastian Bach, dan George Frideric Handel. Musik Barok menyumbang bagi kesempurnaan sistem musik Barat dengan sistem tonalitas yang berbasis perkuncian, memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan akord dalam tangga nada mayor atau minorāmenjadikan musik diatonik bisa diterima mendunia. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari Renaisans adalah gaya musik concertato dan basso continuo. Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan alternasi antara solo dan iringan; sedangkan yang kedua teknik menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas nada paling bawah. Dua gaya itu banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis musik āsonataā dan āconcertoā. Pusat-pusat musik Barok dan para komposernya adalah Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman; semua menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da camera. Musik hiburan entertainment music secara bertahap mulai berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan concerto grosso. Era Klasik 1750-1820 Seperti yang terjadi pada era Renaisans, sebenarnya cukup sulit mendefinisikan era ini sekalipun menggunakan tinjauan periode waktu, perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik, idealisme, atau bahkan norma-norma yang ditetapkan. Cara paling mudah memahami era Klasikialah dengan memahami klasikisme sebagai idealisme para pemuja dewa Apollo era Yunani Kuno. Era ini mewarisi dan mengembangkan klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih. Jika Apollo adalah dewa keadilan, keindahan, seni, musik, dan sebagai personifikasi dari watak tenang dan seimbang hamonious tranquility; maka teori penting tentang Apollo dikembangkan Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo adalah dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri, dan pemahamanāyang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang melahirkan prototipe romantikisme. Kata āklasikā bermakna sesuatu yang ber-kelasā tinggi, bukan sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik semua musik serius termasuk dalam kategori itu, tetapi era Klasik tidak mendadak menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya rokoko yang riang galant style khususnya di Perancis dan gaya sentimental empfindsamer stil yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-an di Jerman. Perancis menyumbang obsesi kejernihan lightness, keanggunan gracefulness, dan hiasan decoration; sedangkan Jerman lebih senang pada masalah rasa sensibilities. Di Jerman suatu gerakan kesenian yang penting adalah Sturm und Drang āStorm and Stressā, āBadai dan Stresā muncul selama tahun 1770 hingga 1780-an dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan yang mengajak agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar bangsa sendiri dalam karya-karya seniāJerman. Perubahan fundamental gaya musikal Klasik dari Barok diinspirasikan oleh Rokoko yang memurnikan kembali idealisme klasik Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolgang Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven. Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik instrumental lebih penting daripada musik vokal. Orkestra dan musik kamar seperti kuartet, kuintet, dan trio pianoādijadikan standar dan menggantikan dominasi ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan gaya homofoni yang membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai iringan. Bentuk musik musical form terpenting adalah bentuk sonata sonata form yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto. Suatu gerakan kesenian yang penting ialah Sturm und Drang āStorm and Stressā, āBadai dan Stresā muncul di Jerman dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan, mengajak seniman agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar sendiri dalam karya-karya seni. Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga menggugah kesadaran cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa Jerman melalui perhatian mereka pada karya-karya seni bangsa sendiri. Era Romantik 1820-1900 Komposer-komposer Jerman seperti Beethoven merespon gerakan Sturm und Drang dan menjadikan pergantian gaya musikal dan sikap estetik yang lebih personal, nasionalistik, bebas, dan menjadikan ciri khas Romantik. Batasan romantik berasal dari sastra Jerman pada akhir abad ke-18, seorang penulis Franco-Swiss bernama Mme de StaĆ«l mengaitkan gagasan-gagasan baru dengan gerakan yang terjadi pada tahun 1813 sebagai sesuatu yang asli, modern, populer, natural, religius, dan pemberlakuan institusi-institusi sosial. Maka musik Romantik berbeda dari gaya sebelumnya dan acapkali dikatakan berlawanan dengan Klasik karena wataknya yang emosional, subjektif, nasionalis, individual, eksotis, melarikan diri, nafsu bebas, dan bahkan tidak rasional. Sifat-sifat gaya romantik sangat ditentukan oleh upaya para komposer yang memperkaya sumber-sumber inspirasi dan sumbersumber material bagi komposisi mereka. Orkestra, musik piano, solo vokal dengan iringan piano, dan opera dijadikan sebagai jenis-jenis musik utama, tetapi musik kamar dan musik vokal pujian agak dipinggirkan. Metrik genap dan metrik gasal dijadikan sebagai basis metrik musik, tetapi terkadang dilakukan juga eksperimen-eksperimen menggabungkan keduanya secara tidak biasa. Ritme diakui sebagai suatu inti yang penting dari masalah ekspresi dalam musik. Gaya melodi ditekankan berasal dari gaya menyanyi dengan ciri panjang dan alur-alur lirik. Di sisi lain kemungkinan-kemungkinan baru secara idiomatis pada perwatakan instrumen digali dan dikembangkan. Elemen-elemen harmoni dan tonal terus-menerus dikembangkan selama abad itu, dengan kromatikisme, sonoritas diperkaya misalnya dengan akord tujuh dan akord sembilan, dan bunyi-bunyi yang nonharmonis banyak digunakan secara lebih bebas. Modulasi-modulasi semakin menjauh dari tonalnya, tetapi musik masih berpusat pada melodi dan harmoni. Beethoven adalah seorang figur transisional yang menghantarkan gaya Klasik abad ke-18 menuju gaya Romantik abad ke-19. Ia adalah komposer yang paling fenomenal dalam sejarah musik diatonik karena kegigihannya dalam menunjukkan personalitas dan watak pribadi melalui komposisi-komposisinya. Terinspirasi oleh adanya kekuatan-kekuatan revolusioner pada masanya, terutama Revolusi Perancis, ia mendeklarasikan sendiri sebagai pembaharu artistik yang merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan atau patron tertentu. Pada awalnya ia mencipta musik demi memenuhi pesanan dan imbalan finansial, tetapi kemudian pada tahun 1820 ia mulai mendeklarasikan kebebasan dirinya dalam mencipta musik dan hanya menulis musik jika digerakkan oleh imajinasi dan kata hatinyas saja. Ia telah menetapkan aspek-aspek seperti individualitas, subjektivitas, dan ekspresi emosional sebagaistandar pada komposer-komposer Romantik. Kemerdekaan atau kebebasan freedom adalah kata yang melekat pada komposer paling fenomenal ini, ia berani melawan Kaisar Napoleon Bonaparte melalui Simfoni No. 3 Eroica yang kemudian menjadi tonggak sejarah musik Romantik. Beethoven tampil sebagai pujangga musik dunia yang mampu menembus batas-batas kultur Barat. Era Kontemporer 1900-Sekarang Periode ini dalam sejarah musik sering disebut sebagai periode Modern sejak tahun 1900 sebagai titik awalnya. Era kontemporer musik dipicu oleh peran komposer-komposer Romantik yang mengembangkan gaya nasionalistik terutama yang berkembang di negara-negara Eropa Timur. Nasionalisme menjadi salah-satu ciri utama Romantik selain kecintaan mereka kepada alam, kepahlawanan, cinta, tragedi, mistik, kelucuan, dan sesuatu yang eksotis. Nasionalisme memberikan ciri khusus pada musik-musik yang berkembang di Eropa Timur dan berbeda daripada Eropa Barat pada umumnya. Para komposer Romantik di Eropa Timur banyak menghadirkan musik yang bernuansa budaya nasional, idiom-idiom lokal, dan tertarik dengan keindahan pemandangan alam setempat. Claude Debussy dan Maurice Ravel mereka adalah komposerkomposer Perancis yang mengawali periode komtemporer dengan gaya impresionisme. Musik era ini menggunakan pola-pola ritme yang tak berbentuk, tangga nada whole-tone, konsep tentang hubungan bebas pada harmoni-harmoni berdekatan, dan tekstur-tektur kalaedokopik dari impresionisme musikal. Gerakan-gerakan estetik adalah manifestasimanifestasi musikal yang bersumber dari seni lukis dan sastra. Karya-karya eksperimental dari Arnold Schoenberg dan Igor Stravinsky sekitar tahun 1910 dikabarkan sebagai zaman baru dalam musik. Schoenberg adalah seorang pioner yang mengadopsi ide-ide dari gerakan para Ekspresionisāseperti Impresionisme yang diambil dari perkembangan seni-seni lain. Ekspresionisme mengeplorasi konsepkonsep konsonan dan disonan dari harmoni tradisional untuk mengembangkan āatonalitasā dan āteknik 12-nadaā. Gaya revolusioner dari Stravinsky terkadang disebtu ādinamismeā, ābarbarismeā, atau āprimitivismeā, berkonsentrasi pada ketidakseimbangan metrik dan disonan-disonan perkusif, serta didahului suatu dekade dari percobaan ekstrim yang bertepatan dengan Perang Dunia I, suatu periode besar terkait dengan pergolakan sosial dan politik. Musik periode kontemporer telah terkait dengan nilai-nilai sosial, politik, dan banyak hal lain selain nilai keindahannya. Kontras dengan eksperimen-eksperimen Schoenberg dan Stravinsky tersebut selama dekade kedua abad ke-20 muncul aliran yang ingin kembali kepada idaman-idaman estetika akhir abad ke-18 dan kemudian dinaman Neoklasik. Tokoh-tokohnya ialah Paul Hindemith, BĆ©la Bartok, dan Sergey Prokoviev dan Alban Berg. Aliran ini berwatak terbebas dari muatan emosional, penyederhanaan material-material, struktur dan tekstur; dan lebih mementingkan garis-garis melodi kontrapungtis daripada warna harmonik atau instrumental. Neoklasik diteruskan sebagai tren utama hingga sekitar tahun 1920 dan Perang Dunia II berlangsung, teknik-teknik ekspetimental dikenalkan selama dekade kedua abad ini secara bertahap dimurnikan kembali, dimodifikasi, dan digabungkan ke dalam perbendaharaan istilah musikal yang diterima umum. Pasca Perang Dunia II ditandai oleh dua sikap artistik utama yang cenderung menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern membawa komposisi serial secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan intelektual yang berorientasi kepada Klasikisme daripada Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari kelompok Neoklasik, mulai melakukan ekperimen dengan Serialisme. Musik Avant-garde mulai dikembangkan dengan teknik-teknik yang memungkinkan menggunakan unsur elektronika.Perkembanganmusik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa a. Spanyol dan Portugal b. Inggris dan jerman c. Belanda dan belgia d. Yunani dan romawi. Question from @irfanbcm4938 - SeniSobat Zenius yakin nggak, sih, kalau penjajahan bangsa Eropa di Indonesia itu berlangsung selama 350 tahun? Nah, buat tahu jawaban benarnya, gue mau memberikan rangkuman sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada artikel ini. Kali ini gue dateng lagi mewartakan cerita seru tentang topik yang nggak akan jauh-jauh dari Sejarah. Bisa dibilang mungkin hampir semua dari pembaca artikel blog ini adalah para pelajar Indonesia yang sejak kecil belajar pelajaran sejarah sampe berbusa-busa tentang jatuh-bangunnya kekuasaan politik maupun ekonomi di daerah geografis yang sekarang ini kita namakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari sedemikian panjang rentang sejarah Indonesia yang elo pelajari, pastinya nggak asing dengan satu tema besar yang biasanya diberi istilah āMasa Penjajahan Eropa di Indonesiaā, dong? āMasa Penjajahan Eropa di Indonesiaā yang kemungkinan besar selama ini elo denger adalah sebuah masa yang dilukiskan ketika Indonesia mengalami kekejaman panjang karena Indonesia dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa, diambil kekayaan alamnya, diperbudak, didiskriminasi habis-habisan, dirampas haknya, dan sebagainya. Akan tetapi betulkah seperti itu? Apakah bener Indonesia itu dijajah sama Belanda 350 tahun? Bagaimana bangsa Eropa bisa cepat sampai di Indonesia? Oke, pada artikel Zenius Blog kali ini, gue mau kupas tuntas tentang banyak pandangan keliru seputar sejarah penjajahan Eropa di wilayah Nusantara yang sampai sekarang ini masih dipercaya secara umum di Indonesia. Pandangan-pandangan keliru tentang sejarah penjajahan bangsa Eropa di Indonesia ini, entah kenapa terus dipercaya dari generasi ke generasi, disebutkan oleh orang tua, guru, pelajaran sekolah. Sehingga, nggak heran kalau kekeliruan ini bahkan masih dipercaya oleh mereka-mereka yang ngakunya sebagai kaum terpelajar. Nah, sebagai para intelektual muda yang terpelajar dan juga pemirsa setia Zenius Blog, gue ingin mengajak elo untuk bareng-bareng mengevaluasi setiap informasi yang kita dapatkan kali ini terkait Sejarah bangsa kita sendiri lho! berlandaskan data dari berbagai macam sumber. Karena pada dasarnya, ilmu apapun yang elo pelajari, jangan pernah ditelan mentah-mentah dari buku pegangan pemerintah maupun dari omongan guru elo, tapi harus selalu juga elo tengok dari perspektif lain. So, dalam artikel ini gue mau ngebahas beberapa miskonsepsi/salah-kaprah/kekeliruan umum tentang sejarah penjajahan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia. Yuk langsung aja kita masuk ke rangkuman sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dalam artikel ini! 1. Benarkah Indonesia Pernah Dijajah oleh Portugis?2. Benarkah Belanda Melakukan Penjajahan di Indonesia selama 350 tahun?3. Siasat Divide et Impera Sering Digunakan Buat Memecah Belah Rakyat Indonesia4. Penjajahan yang dilakukan Eropa Selalu Menyengsarakan Masyarakat Indonesia 1. Benarkah Indonesia Pernah Dijajah oleh Portugis? Ilustrasi kapal penjajah Dok. Mungkin kebanyakan dari elo selama ini meyakini bahwa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang dan menjajah Indonesia. Nah, dalam konteks ini, pertama-tama gue mau menekankan pada istilah ādijajahā, dan juga āIndonesiaā sebagai sebuah identitas politik. Pertama-tama, gue mau menekankan bahwa sebelum Indonesia menyatakan kemerdekaannya 17 Agustus tahun 1945, yang namanya āIndonesiaā itu belum ada men! Kalau dilihat dari cerita sejarah, Portugis sebagai bangsa Eropa tiba di Indonesia pada tahun 1511. Pada saat bangsa Portugis lagi main-main ke wilayah Kepulauan Nusantara, dari tahun 1512 sampai 1575, yang ada tuh Kesultanan Aceh, Kesultanan Demak, Kerajaan Sunda Pajajaran, Kesultanan Banten, Kesultanan Gowa, dsb. Belum ada pikiran sama sekali dari kerajaan-kerajaan tersebut untuk bersatu jadi sebuah entitas politik, apalagi bernama Indonesia. Jadi apakah bangsa Portugis pernah menjajah Indonesia? Ya, dalam konteks ini jelas-jelas nggak dong, wong nama Indonesia aja belum ada. Lebih tepatnya adalah Bangsa Portugis mendatangi wilayah yang kelak bernama Indonesia ini, untuk ikut āmainā dalam kancah perputaran ekonomi dan perdagangan. Terus, ngapain juga, coba, Bangsa Portugis main jauh-jauh sampai ke kawasan kepulauan Asia Timur dan Asia Tenggara? The nutmeg plant is native to Indonesiaās Banda Islands. Once one of the worldās most valuable commodities, it drew the first European colonial powers to Indonesia. Nah, sekarang kalau kita mau telaah apakah betul Portugis itu āmenjajahā wilayah Nusantara ini, kita perlu tau alesan sebetulnya kenapa bangsa Portugis ini kok bisa nyasar sampai ke Kepulauan Asia Tenggara? Emang niatnya buat menjajah atau gimana? Jadi gini cerita awal mulanya, jauh sebelum Bangsa Eropa melakukan penjelajahan ke wilayah Asia, mereka udah bisa menikmati kekayaan alam dari wilayah Asia, terutama rempah-rempah dari para pedagang Arab di wilayah Eropa Selatan. Dalam kebudayaan Eropa, rempah-rempah dari Timur yang selama ini dihadirkan oleh para pedagang Arab itu udah sangat melekat jadi kebutuhan bangsa Eropa sebagai perpaduan jenis obat, pengawet makanan, bumbu masakan, dan juga simbol status sosial. Rempah-rempah tentu menjadi jawaban mengapa bangsa Eropa senang mendatangi negeri-negeri Timur termasuk Indonesia. Rempah-rempah jadi simbol status sosial? Iya beneran! Makanan pesta yang kaya rasa akan rempah-rempah dari Timur yang harganya selangit itu jadi salah satu indikator gengsi dan status sosial kaum ningrat Eropa. Walaupun Bangsa Eropa udah menikmati kekayaan alam dari wilayah Asia, mereka belum pernah tau secara persis sumber asalnya dari mana, mereka juga gak pernah ambil pusing untuk pergi jauh-jauh dateng ke kawasan tersebut karena jalur distribusi perdagangan jalan darat ke Eropa udah oke dengan āperpanjangan tanganā dari India sampai ke Arab. Jadi, pengetahuan Bangsa Eropa tentang asal-usul rempah-rempah itu bisa dibilang cuma samar-samar. Mereka hanya tau rempah-rempah itu berasal dari kawasan kepulauan yang sangat jauh di wilayah Timur, tempat yang begitu asing bagi mereka, begitu misterius dan rahasia. Nah, situasi ekonomi dan jalur perdagangan rempah-rempah ke Eropa yang aman dan nyaman selama ini berubah total gara-gara jalur dagang darat ditutup oleh Kekhalifahan Utsmani, yang pada 29 Mei 1453 berhasil ngerebut kota Konstantinopel Istanbul-Turki yang emang jadi pintu masuk para pedagang dari timur buat jual tuh macem-macem rempah. Repot dong jadinya! Karena kebutuhan rempah-rempah di Eropa tetap tinggi dan persediaanya makin menipis, akhirnya Portugis dan Spanyol memutuskan untuk cari jalan lain ke sumber rempah, yaitu melalui ekspedisi jalur laut. Ekspedisi demi ekspedisi dilaksanakan sama para penjelajah yang dibiayai dari kas Kerajaan Spanyol Cristoforo Colombo dan FernĆ£o de MagalhĆ£es, dan Portugis Dom Vasco da Gama, dan Bartolomeu Dias. Singkat cerita, Affonso de Albuquerque dibaca Affoonsow JabukƩƩrki berhasil menguasai Malaka Februari 1511 dan mulai mengetahui tempat ārahasiaā penghasil rempah paling mahal, yaitu Pulau Ambon cengkeh, dan Pulau Banda pala. Sisa reruntuhan benteng Portugis A Famosa di Malaka wilayah Malaysia Sejak saat itulah, Portugis menjadi salah satu pemain baru dalam perekonomian dan perdagangan kawasan Timur Nusantara Sampai akhirnya, tahun 1575 Portugis mutusin buat ninggalin monopoli di Nusantara ke daerah Tiongkok dan Jepang karena wilayah Nusantara ini dinilai nggak strategis, kegedean, dan terlalu banyak persaingan dari pedangang lokal maupun pedagang internasional. Udah deh, gitu doang pengaruh Portugis yang sempet mampir āsebentarā ke wilayah kepulauan Asia Tenggara. Secara geografis, Portugis hanya pernah menguasai jalur perdagangan Malaka dan Pulau Timor bagian timur yang notabene secara politis terletak di luar wilayah Negara Indonesia. Hal paling signifikan yang dilakukan oleh Portugis hanyalah ikut bermain dalam tatanan perdagangan Nusantara yang sebelumnya bebas menjadi dimonopoli oleh pihak Eropa, serta penyebaran agama Katolik di bagian timur wilayah Nusantara. Jadi, kalo gue balik lagi ke pertanyaan apakah tepat kalo kita sebut Portugis pernah melakukan penjajahan di Indonesia? Coba elo simpulkan dan evaluasi lagi berdasarkan berbagai sumber yah š Bagaimana? Menarik, kan ceritanya? Sebelum gue lanjutin, gue mau ngasih tahu ke elo buat download aplikasi Zenius dari sekarang, ya! Di sana, elo nggak cuman belajar sejarah aja, lho, tetapi ada mata pelajaran lainnya yang bisa elo pelajari ditambah ada contoh soal dan pembahasan! Nggak cuman itu, elo juga bisa ikut serta adu otak bareng siswa lain lewat ZenCore. Aplikasinya pun bisa di-download secara gratis! Langsung klik banner di bawah ini, ya! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga! 2. Benarkah Belanda Melakukan Penjajahan di Indonesia selama 350 tahun? Oke, mungkin elo udah sering banget denger istilah āDulu Belanda melakukan penjajahan selama 350 tahun! Terus setelah merdeka kita dijajah sama bangsa sendiriā. Nah, sekarang balik lagi nih ke pertanyaan semula, emang bener yah Belanda ngejajah Indonesia selama tiga setengah abad? Belum lagi kata āmenjajahā itu sendiri identik dengan kekejaman, kerja paksa, perbudakan, dan lain sebagainya. Apakah betul emang dulu Indonesia mengalami penderitaan selama itu? Yuk kita bahas dulu! Konferensi Meja Bundar Den Haag August 23 ā November 2, 1949 Pertama-tama, kita telusuri dulu kapan sih ada orang Belanda nongol pertama kali di kepulauan ini? Oke, dari sumber sejarah yang selama ini kita ketahuin kan namanya si Cornelis de Houtman tuh, yang pertama kali nyampe ke Banten pada tanggal 27 Juni 1596. Kalo aja penjajahan Belanda dianggep berakhir pas tahun 1949, pas ditandatanganinya Konferensi Meja Bundar, berarti emang bener orang Belanda udah menjejakkan kaki di Indonesia selama 353 tahun. Tapi bisa dibilang tepat nggak, tuh? Seperti yang elo semua ketahuin, de Houtman dateng ke Kepulauan Nusantara sebagai penjelajah, bukan penjajah. Bahkan, Perusahaan Perserikatan Hindia Timur atau Vereeningde Oost-Indische Compagnie VOC aja belom didiriin pas dia berlabuh di Banten untuk pertama kali. Jadinya momen pas pertama kali de Houtman dateng ke wilayan Nusantara itu nggak tepat dong kalo dibilang āpenjajahanā. Terus, kalo diambil dari tahun berdirinya VOC gimana? VOC didiriin sejak 1602, enam tahun setelah ekspedisi de Houtman berhasil membukakan jalan bagi penjelajah Belanda untuk melakukan aktivitas perdagangan di Kepulauan Nusantara. Kalo kita hitung sampe KMB, 1949, berarti total 347 tahun. Yaah hampir lah. Eits, tapi jangan sampai elo lupa nih, VOC itu beda dengan Negeri Belanda. VOC tuh bukan negara men, tapi cuma nama satu perusahaan doang. Kerjaan VOC itu bukannya menguasai daerah, tapi menguasai perdagangan regional di Hindia Timur. Ibaratnya kalau jaman sekarang industri otomotif kita dikuasai oleh perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Yamaha, dan lain-lain, itu bukan berarti negara kita dijajah sama Jepang, kan? Walaupun VOC dibekali hak yg kita kenal sebagai āHak Oktroiā atau hak istimewa yang ngebolehin mereka bikin benteng, punya tentara, berhak berdiplomasi, dsb, tetep aja mereka intinya sebuah perusahaan yang punya dewan komisaris Heeren Zeventien dan direktur utama Gubernur Jenderal, bukanlah mewakili sebuah negara Belanda. Jadi, dalam konteks āIndonesia dijajah 350 tahun sama Belandaā, pendirian VOC juga bukanlah momentum yang tepat, karena sekali lagi VOC itu cuma satu perusahaan dagang doang, bukanlah negara Belanda. Dalam konteks āmenguasaiā bisa dibilang VOC nggak punya wilayah di Kepulauan Nusantara, selain Batavia dibangun sama Jan Pieterszoon Coen dari reruntuhan bandar Jayakarta. Secara garis besar, peran VOC dalam wilayah Nusantara ini hanyalah hak monopoli dagang, yang bikin mereka dianggap sebagai āpenguasaā lokal. Tapi, kalau dalam konteks āmenguasaiā teritori politik, raja-raja lokal di Nusantara masih punya kekuasaan penuh sama daerahnya. Dan, yang paling penting, daerah operasi VOC tuh nggak seluas wilayah NKRI sekarang lho. Cuma terbatas di Batavia sebagai markas, Banten sebagai salah satu pelabuhan utama, Ambon-Banda sebagai daerah penghasil cengkeh dan pala, Makassar dan sekitarnya untuk mengamankan jalur pengiriman rempah, dan Priangan Jawa Barat, sebagai tempat penanaman tanaman secara massal Preanger stelsel. Selain itu? Sebagian besar wilayah yang sekarang ini bernama Indonesia, masih dikuasai raja masing-masing Sultan Aceh, Sultan Mataram, Sultan Gowa, Sultan Palembang, Sultan Banjar, dan Raja-raja Bali. Oke, jadi apakah Negara Belanda sebetulnya nggak pernah menjajah Indonesia? Apakah justru jangan-jangan selama ini Indonesia malah dijajah cuma sama satu perusahaan bernama VOC doang? Terus, jadinya kapan sih bener-bener dijajah sama Negeri Belanda? Seperti yang kita ketahui bersama, VOC akhirnya dibubarin tahun 1799 oleh pemerintahan Republik Batavia nama Negeri Belanda pas itu, dan diambil alih langsung sama pemerintahan republik sejak 1800. Sejak 1800 itulah nama daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan VOC diganti jadi Nederlands Indie atau Dutch East Indies dalam Bahasa Indonesia disebut Hindia Belanda. Dan ini pun nggak serta-merta menjajah seluruh Indonesia yah. Dengan serangkaian perang dari tahun 1800 sampe tahun 1914, barulah Belanda bisa nguasain hampir seluruh daerah Indonesia sekarang kecuali bagian dalam Kalimantan, dan pedalaman Papua Barat. Jadi, ya, yang bener itu Negara Belanda melakukan penjajahan di Indonesia cuma dari 1914 ā 1949, dengan masa istirahat karena penguasaan Jepang sejak 1942 ā 1945. Dan, totalnya berarti cuma 1949 ā 1914 ā 3 = 32 tahun! Terus gimana ceritanya, tuh, muncul istilah dijajah sama Belanda selama 350 tahun? Selidik punya selidik, pandangan ini nih bermula ketika Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelis de Jonge yang dulu jadi pimpinan di Hindia Belanda sejak 1931 berpidato di depan masyarakat Batavia sambil nyebutin āNederlanders zijn hier al 300 jaar geweest en we zullen nóg minstens 300 jaar blijvenā. Artinya kira-kira āBelanda udah ada di sini sejak 300 tahun yang lalu, dan tetap bakal ada di sini 300 tahun ke depan!ā. Udah tentu dong, kalo diliat dari tahun pas dia memimpin, pidato ini sengaja ditujukan buat bikin jiper para tokoh-tokoh pergerakan nasional yang lagi semangat-semangatnya menggalang kekuatan rakyat nusantara. Hehehe. Jadi, sekarang masih mau percaya omongan Gubernur Jenderal de Jonge atau fakta sejarah? š 3. Siasat Divide et Impera Sering Digunakan Buat Memecah Belah Rakyat Indonesia Dok De intocht van Napoleon te Amsterdam, 9 Oktober 1811 oleh Mattheus Ignatius van Bree / Public Domain Buat Sobat Zenius yang nggak tau divide et impera, itu bukan nama mantra sihir dalam Harry Potter yah. Divide et Impera itu sebuah taktik politis āadu dombaā untuk memecah belah sebuah wilayah besar, hingga akhirnya terpecah jadi beberapa bagian kecil, untuk kemudian lebih mudah dikuasai. Nah, dalam konteks ini banyak orang yang masih berpikir bahwa para āpenjajah dari Eropaā ini, dengan liciknya menggunakan taktik divide et impera untuk memecah belah rakyat Indonesia. Sekarang pertanyaan gue adalah Rakyat Indonesia yang mana yang dimaksud? Tapi kenapa istilah ādivide et imperaā ini bener-bener santer banget yah didengungin sejak kita kecil? Dalam konteks ini, gue nggak sepakat dengan pernyataan bahwa siasat ini sering digunakan untuk memecah belah rakyat Indonesia. Alasannya ya simpel, lagi-lagi ya karena pas jaman segitu emang belum ada rakyat Indonesia yang bersatu! Boro-boro kenal istilah Indonesia, merasa sebagai satu kesatuan aja nggak ada. Kita yang lahir setelah kondisi politik di Indonesia dan dunia ini relatif stabil emang biasanya susah untuk mandang bahwa seratus tahun yang lalu itu, kondisi geopolitis di dunia ini nggak kaya sekarang gini. Apalagi 300 tahun lalu dong, pas VOC mulai menancapkan pengaruh perdagangannya di Kepulauan Nusantara. Mana ada yang disebut āpersatuan Indonesiaā. Pertanyaannya sekarang, apakah waktu Kesultanan Banten sedang perang dengan Kesultanan Palembang di akhir abad 16 dan awal abad 17, VOC melakukan divide et impera? Ya nggak, kedua kerajaan itu emang kepisah kok. Apanya yang pecah-belah? apanya yang diadu-domba? Pas Kaum Adat dan Kaum Paderi saling perang, apakah Belanda melakukan divide et impera? Ya nggak, kedua kaum itu emang kepecah sebelum Belanda ngelakuin intervensi demi mengamankan aset-asetnya di Sumatera Barat. Ketika Bone ingin melepaskan diri dari āpenjajahanā Kesultanan Gowa, apakah Belanda melakukan siasat divide et impera? Lagi-lagi nggak, karena emang dua entitas kerajaan itu emang selalu berseteru. Alih-alih menerapkan divide et impera, VOC dan Hindia Belanda lebih bersifat sebagai katalis dalam semua konflik yang ada di Kepulauan Nusantara waktu itu. Keberpihakan Belanda sangat menentukan pihak mana yang akhirnya menang perang. Tapi, apakah Belanda nggak pernah sama sekali melakukan siasat divide et impera selama melakukan penjajahan di Nusantara? Nah, khusus hal ini, emang pernah kejadian beberapa kali. Tapi untuk jangka waktu kependudukan ratusan tahun, siasat ini bisa dibilang jarang banget dipakai, yaitu cuman tiga kali Sewaktu ngebelah Kesultanan Mataram jadi 4 bagian, Kesultanan Yogyakarta, Kesunanan Surakarta, Puri Mangkunegaran, dan Puri Pakualaman, pada perjanjian Giyanti, 13 Pebruari 1755. Walaupun ini juga ga bisa dibilang Belanda yang punya niat. Para pangeran-pangeran Mangkubumi Sultan Hamengkubuwana I dan Sambernyawa Sri Mangkunegara I emang awalnya ngeberontak sama Sunan Pakubuwana III sebagai raja Mataram yang sah, dan Sambernyawa ga pernah dilibatin sama proses penyusunan Perjanjian Snouck Hurgronje memetakan pola sosiologis masyarakat Aceh, yang sangat berguna buat memecah belah masyarakat Aceh dan ujung-ujungnya menangin perang Aceh yang mana Belanda ga menang-menang dan udah rugi banyak secara pemerintahan Hindia Belanda mengeluarkan Undang-undang Indische Staatsregeling ISR pada tahun 1926. Pasal 163 dalam undang-undang tersebut nyebutin bahwa warga Hindia Belanda dibagi jadi tiga golongan, yaitu 1 golongan Eropa dan Jepang, 2 golongan Timur Asing, serta 3 golongan Bumiputera. Oke, jadinya sekarang ngerti dong yah, bahwa ngga setiap tindak-tanduk VOC dan Hindia Belanda selama di Nusantara ini bersifat divide et impera. Buat lebih jelasnya lagi, mungkin bisa elo telusurin artikel-artikel menarik tentang divide et impera atau divide and rule di berbagai sumber. 4. Penjajahan yang dilakukan Eropa Selalu Menyengsarakan Masyarakat Indonesia Jika kita bicara tentang penjajahan bangsa Eropa di daerah kepulauan Nusantara ini, kemungkinan yang terbersit di kepala elo adalah hal-hal negatif yang dialami ābangsa Indonesiaā pra-kemerdekaan. Katakanlah, sepotong cerita tentang kediktatoran Herman Willem Daendels, seorang gubernur jendral Hindia Belanda tahun 1808-1811 yang seringkali dicitrakan sebagai manifestasi dari kekejaman. Mulai dari kerja rodi lah, pembangunan jalan raya Daendels yang ngabisin ribuan nyawa lah, sampai sistem pengadilan kelilingnya yang nggak pandang bulu main hukum-hukum aja orang-orang pribumi yang bersalah. Tapi masalahnya, apakah jika kepemerintahan Daendels yang sewenang-wenang ini seolah-olah merefleksikan hubungan dari kependudukan Bangsa Eropa di wilayah Nusantara selama ratusan tahun? Sementara di sisi lain, kita mengenal Sir Thomas Stamford Raffles yang seringkali dielu-elukan karena karyanya dalam membangun Kebun Raya Bogor, nemuin Candi Borobudur, nemuin bunga Rafflesia Arnoldi, pengubahan sistem pengelolaan tanah landrente yang lebih nguntungin kaum pribumi yang punya tanah, dsb. Penemuan dan pembangunan kembali Candi Borobudur Dalam konteks ini, sebetulnya gue ingin elo semua melihat zaman penjajahan bangsa Eropa di wilayah kepulauan Nusantara dari sisi yang lain. Bukan serta-merta kulit luar yang dengan gampangnya mencap keterlibatan Bangsa Eropa dalam sejarah Indonesia pra-kemerdekaan sebagai ābangsa penjajah, kumpeni, diktator, pengeruk kekayaan negeri, penyengsara rakyat, dan semacamnyaā. Sebaliknya, ada banyak banget warisan dari bangsa Eropa, baik Belanda maupun Inggris yang manfaatnya masih terasa sampai sekarang ini. Bahkan bisa dibilang, peran serta mereka selama ratusan tahun, berkontribusi banyak dalam membangun karakter dan tatanan fundamental dari Bangsa Indonesia. Contohnya dari mulai hal yang paling sederhana, yaitu pembangunan secara fisik deh, seperti infrastruktur sipil, rumah, jembatan, kanal. Jalan Raya Daendels, rel kereta sepanjang Pulau Jawa, Sumetera, Sulawesi, dan lain-lain. Pendidikan K12 12 tahun ajaran yang hampir semua lo alami sendiri dari SD ā SMP ā SMA yang merupakan adaptasi dari HIS ā MULO ā AMS yang relatif bebas untuk semua kalangan tanpa batasan sistem kasta seperti yg dialami India yang dijajah Inggris. Belum lagi dari segi hukum, mungkin selama ini elo gak sadar kalo kita mewarisi sistem peradilan dan kodeks Kitab Hukum Undang-Undang Pidana KUHP juga dari Belanda. Dari tatanan administrasi politik, kita juga berhutang-budi pada Belanda mempercayakan para bangsawan untuk jadi pemimpin residen, yang akhirnya kita kenal sekarang dengan istilah Kabupaten. Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels Terakhir adalah hal yang paling penting dari semuanya adalah rasa kebersatuan kita sebagai satu wilayah geografis yang akhirnya bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalo bukan karena hubungan dagang, ekonomi, serta tatanan sosial yang dikembangkan oleh bangsa-bangsa Eropa selama ratusan tahun, bisa jadi Negara bernama Indonesia tidak pernah terbentuk. Atau mungkin wilayah geografis kepulauan dari Sabang sampai Merauke yang kita sekarang kita kenal bernama Indonesia ini malah terbentuk menjadi beberapa negara sendiri-sendiri. Bisa-bisa yang muncul tuh Kesultanan Aceh Darussalam, Kesultanan Jawa Mataram, Republik Banten, Republik Demokratik Borneo, Republik Rakyat Tapanuli, dan lain-lain. Nah, lho, apa elo pernah kepikiran hal itu sebelumnya? Jadi, kalo kita kembali pada pernyataan bahwa āBangsa Eropa menjajah Indonesia dan menyengsarakan rakyat Indonesia selama ratusan tahunā itu terlalu cetek banget yah. Pengalaman para leluhur kita dengan bangsa Eropa selama ratusan tahun sangatlah dinamis dan juga kompleks, rasa-rasanya naif sekali kalau kita menyimpulkan fakta sejarah hanya dari satu atau dua sisi saja. Makanya kita perlu terus mengkaji serta mengevaluasi pemahaman kita akan segala sesuatu, termasuk juga tentang sejarah negara kita sendiri. Oke, cukup sudah rangkuman sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia beserta beberapa fakta yang perlu Sobat Zenius ketahui. Cuman kalau semua diceritain di satu artikel kayaknya bakal panjang banget. Jadi, kemungkinan besar gua akan menulis lanjutan dari tulisan ini ke artikel-artikel berikutnya di Zenius Blog. Sobat Zenius juga bisa mempelajari sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia melalui video pembelajaran yang dibawakan oleh ZenTutor. Selain ceritanya yang lengkap, elo juga akan disajikan beberapa contoh soal dan pembahasan yang mudah dimengerti. Klik banner di bawah ini buat belajar dari sekarang, ya! Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini! Catatan Editor Kalo ada di antara elo yang mau ngobrol atau diskusi sama Faisal tentang Sejarah Indonesia pra-kemerdekaan, langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini ya. Baca Juga Artikel Lainnya Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Contoh Soal PAT Sejarah Kelas 11 Semester 2 Peristiwa Jepang Menyerah Tanpa Syarat Originally published March 5, 2015Updated by Maulana Adieb
BangsaEropa pertama kali sampai di Asia dari sistem pembiayaan jaminan kesehatan yang selama ini dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembiayaan BPJS Kesehatan
Bokeh Situs Download http Contact Result for Perkembangan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh Bangsa TOC Daftar IsiSejarah dan Perkembangan Permusikan Eropa Lengkap zaman abad pertengahan musik Eropa sudah muncul, zaman ini ditandai dengan berakhirnya kerajaan Romawi yang berakhir di tahun 476 M. sampai dengan zaman reformasi kristen, yang saat itu dipimpin secara langsung oleh Martin Luther di tahun 1572 M. berkembangnya musik Eropa di zaman abad pertengahan ini dipicu oleh, adanya peningkatan Perkembangan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh BangsaPerkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa May 19, 2022 Perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa. a. Spanyol dan Portugal. b. Inggris dan jerman. d. Yunani dan romawi. Jawaban b. inggris dan jerman. Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan di atas kami menyimpulkan bahwa jawaban dari soal di atas adalah b. inggris dan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh Bangsa Aug 10, 2022 Musik lega semula dipahami sebagai teori-teori antropologi klasik, khususnya teori evolusi kebudayaan. Hanya intern sejumlah hal teori evolusi peradaban bernasib baik dakwaan dan kritik tajam, karena dikaitkan dengan teori evolusi kronologi orang sejak masa musik bangsa eropa pertama kali dikembangakn oleh bangsa Perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangakn oleh bangsa - 27510690. PanduWidjaya6757 PanduWidjaya6757 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangakn oleh bangsa 1 Lihat jawabanLIRIK LAGU Sejarah Perkembangan Musik Eropa - BloggerJaman kala pertengahan ditandai dengan berakhirnya kerajaan Romawi pada tahun 476 M hingga jaman reformasi Nasrani yang dipimpin oleh Marthen Luther pada tahun 1572 M. Perkembangan musik Eropa pada kala pertengahan ini diakibatkan oleh peningkatan perubahan yang terjadi didunia sehingga timbul inovasi gres yang terdapat dalam bidang kebudayaan mPerkembangan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh BangsaPerkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa 9. Perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa a. Spanyol dan Portugal b. Inggris dan jerman c. Belanda dan belgia d. Yunani dan romawi Jawaban b. inggris dan jerman BACA JUGA Sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar. Pengertian dari?Perkembangan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh Bangsa Apr 3, 2023 Perkembangan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh Bangsa Musik kali ini sebagian besar adalah musik sakral untuk menyembah Tuhan. Di Roma, Paus Gregorius kepala Gereja Katolik dari 590-604 mempengaruhi perkembangan musik vokal, yang kemudian disebut musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa 9. Perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa a. Spanyol dan Portugal b. Inggris dan jerman c. Belanda dan belgia d. Yunani dan romawi Jawaban b. inggris dan jermanSoal perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh Oct 20, 2022 Selamat datang di Kunci Jawaban XML, ada pertanyaan mengenai perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa yang tampaknya sudah ditanyakan sebanyak 320 kali dalam satu musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa Lari bolak-balik atau Shutlerun dapat dilakukan secepat mungkin dengan sebanyak 3-5b. 4-8c. 5-7d. 6-8Berikut ini latihan untuk meningkatkan kecepatan kecuali a. up hillb. Down hillc. shutlerund. back upSejarah Musik dan Perkembangannya di Indonesia dan di Dunia - era musik klasik dan musik romantik, tokoh-tokoh musik berpengaruh seperti Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven mulai menunjukkan karya-karyanya yang tak lekang oleh zaman. Era ini berlangsung lama dan berakhir di tahun 1900, sebelum memasuki era musik modern hingga musik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasKepahlawanannya yang pertama adalah mengalahkan python yaitu seekor naga yang datang dari kegelapan. karenanya madah Yunani terkait dengan kejadian itu, dan di kota delphi kesenian Pythis dirayakan dengan nyanyian dan permainan musik dengan alat musik berdawai. [3] Musik Arab dan bangsa-bangsa yang memeluk agama Islam [ sunting sunting sumber]Sejarah Perkembangan Musik Dunia Masa Awal Hingga ModernMusik Zaman Klasik 1750-1800 Istilah "klasik" mengambil suatu bentuk jenis pada dunia sastra, yang memberi ciri-ciri ketaatan pada kaidah-kaidah formal bentuk dan struktur komposisi dalam mencapai keseimbangan dan kesempurnaan musik. Zaman klasik dimulai sepeninggal Bach dan Handel 1750.Sejerah Perkembangan Musik Masa KolonialBangsa Eropa yang masuk ke Indonesia dimulai dari bangsa Portugis, Inggris , lalu disusul oleh Belanda. Orang-orang Eropa ini khususnya Portugis banyak memperkenalkan alat musik asal Negara mereka. Alat musik tersebut diantaranya biola, selocello, gitar, serulingflute, dan Eropa Bermula Dari Seni Musik Bangsa - Pengukuhan Masa pengukuhan merupakan masa dimana semangat berbangsa dan bernegara kuat pada seluruh rakyat Indonesia, pengukuhan ini dapat dilihat dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Keterangan Sumpah Pemuda mencakup bangsa dengan satu negara, satu bangsa, dan satu bahasa, Musik Jazz - 24, 2021 Musik jazz dikembangkan oleh orang Afrika-Amerika serta dipengaruhi oleh struktur harmoni Eropa dan ritme Afrika. Sekitar 1860, musik jazz memiliki istilah gaul Afrika-Amerika, yakni jasm yang berarti energi. Kemudian pada 14 November 1916, surat Kabar New Orleans Times, pertama kali menggunakan istilah jas - ISIBudaya musik pada bangsa Yahudi, pada 200 SM yang terdokumentasi pada Testamen Kuno, lebih berpengaruh pada budaya Barat karena adaptasi dan adopsi peribadatan Kristen. Oleh karena larangan hukum agama Yahudi pada gambar ukiran, maka hanya sedikit artifak dan gambar yang mereka tinggalkan. Di antara prosesSejarah Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia - Pertengahan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasTarikh yang paling umum digunakan sebagai tarikh permulaan Abad Pertengahan adalah tarikh 476 M, yang pertama kali digunakan oleh Leonardo Bruni. Bagi Eropa secara keseluruhan, tarikh 1500 M sering kali dijadikan tarikh penutup Abad Pertengahan, akan tetapi tidak ada kesepakatan sejagat mengenai tarikh penutup Abad Masuk dan Berkembangnya Katolik di Indonesia - 30, 2021 Agama Katolikmasuk dan berkembang di Nusantara pada periode kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa. Penyebaran agama Katolik pertama kali dilakukan oleh bangsa Portugis, yang datang dengan tujuan mencari rempah-rempah. Pasalnya, dalam melakukan penjelajahan, bangsa Portugis memang mengusung misi 3G, yaitu goldkekayaanRelated Keywords For Perkembangan Musik Bangsa Eropa Pertama Kali Dikembangkan Oleh Bangsa The results of this page are the results of the google search engine, which are displayed using the google api. So for results that violate copyright or intellectual property rights that are felt to be detrimental and want to be removed from the database, please contact us and fill out the form via the following link here.
Padatahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor.
- Musik jazz merupakan jenis musik yang kerap diimprovisasi. Musik jazz dikembangkan oleh orang Afrika-Amerika serta dipengaruhi oleh struktur harmoni Eropa dan ritme Afrika. Sekitar 1860, musik jazz memiliki istilah gaul Afrika-Amerika, yakni jasm yang berarti energi. Kemudian pada 14 November 1916, surat Kabar New Orleans Times, pertama kali menggunakan istilah jas bands. Mengutip dari situs American History, dituliskan jika musik jazz merupakan jenis musik yang mengutamakan dan mementingkan unsur jazz juga bisa mengekspresikan berbagai perasaan dan emosi yang berbeda. Mulai dari kebahagiaan hingga isak tangis. Tidak hanya itu, musik jazz juga menjadi sarana untuk menyampaikan kebebasan, bagi mereka yang tertindas atau mendapatkan perlakukan yang tidak adil. Salah satu ciri khas dalam musik jazz adalah penggunaan terompet sebagai salah satu alat musik, sehingga menjadi gaya tersendiri untuk penyanyi dari situs University of Mississippi, musik jazz merupakan salah satu musik khas Amerika Serikat, yang berkembang pada awal abad ke-20. Akar munculnya musik jazz adalah dari tradisi musik rakyat Afro-Amerika. Tradisi musik tersebut meliputi lagu spiritual, lagu karya serta lagu blues. Baca juga Sejarah Musik Pop Dixieland Musik jazz, ada beberapa gaya yang digunakan dalam bermusik. Dixieland merupakan gaya dalam musik jazz yang paling awal dan paling terkenal. Dixieland berkembang pesat di New Orleans. Dalam gaya ini, para pemusik jazz akan menggunakan alat musik ansambel kecil, yakni klarinet, terompet serta trombon. Tidak hanya itu, dalam memainkan sebuah lagu juga diiringi dengan drum, banjo, piano, tuba, serta string bass.
Disetiap zaman, musik selalu memainkan peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya peradaban secara kontinyu, musik pun turut berevolusi. Menjadi sangat menarik untuk mengetahui bagaimana musik berkembang dari masa ke masa. Secara garis besar, perkembangan musik dapat dibagi ke dalam 8 periode besar.
Musik merupakan sebuah unsur yang ada di tengah-tengah masyarakat modern saat ini. Ada banyak jenis-jenis musik yang bervariasi genrenya, tiap orang tentu memiliki preferensi masing-masing. Lantas bagaimanakan sejarah musik dan perkembangannya dari pertama kali ditemukan sampai jadi era musik modern seperti sekarang? Pengertian musik adalah nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu. Alat-alat musik yang populer misalnya adalah gitar, drum, piano, seruling, biola, dan sebagainya. Perkembangan musik modern saat ini baru mulai sejak pertengahan abad 20 lalu. Sebelumnya musik adat dan tradisional lebih kental di tiap-tiap daerah. Di bawah ini akan diulas mengenai sejarah perkembangan musik di dunia dan juga di Indonesia. Kapan pertama kali ada musik di dunia? Tidak ada catatan resmi mengenai sejarah musik yang pertama. Diperkirakan pada tahun 2000 Sebelum Masehi, musik sudah berkembang di peradaban di China dan Mesir. Umumnya di era itu, musik digunakan untuk ritual dan upacara adat. Kemudian musik-musik tradisional berkembang di peradaban lain seperti di Yunani, India, Yahudi, Arab, dan bangsa-bangsa Eropa. Salah satu era penting dalam sejarah musik adalah era abad pertengahan. Di saat penemuan baru di bidang teknologi dan pengetahuan mulai berkembang, budaya musik pun turut berkembang pula. Jika sebelumnya musik hanya digunakan untuk kepentingan ritual keagamaan, maka mulai era ini musik mulai dijadikan sebagai sarana hiburan dan bahkan dikomersialkan sebagai sebuah profesi. Beberapa tokoh musik terkenal di era ini antara lain adalah Guido dāArezzo, Gullanme Dufay. Memasuki era musik klasik dan musik romantik, tokoh-tokoh musik berpengaruh seperti Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven mulai menunjukkan karya-karyanya yang tak lekang oleh zaman. Era ini berlangsung lama dan berakhir di tahun 1900, sebelum memasuki era musik modern hingga sekarang. Era musik modern musik kian berkembang dengan penemuan teknologi di bidang musik. Berbagai alat musik modern turut memberi pengaruh pada industri musik. Berbagai genre musik seperti blues, jazz, country, rock, pop menjadi populer. Mendekati akhir abad 20, genre musik lain seperti reggae, hip hop, R&B, electronic, metal, dan punk juga mulai meraih popularitas. Sejarah Musik di Indonesia Di Indonesia, musik adat sudah ada sejak era Kerajaan Hindu-Buddha. Saat itu musik digunakan untuk keperluan upacara keagamaan. Dalam beberapa kelompok, bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya. Di era Kerajaan Islam, budaya musik Arab turut masuk ke Indonesia dan memberi warna baru. Alat musik seperi gambus dan rebana mulai dikenal, begitu pula dengan konsep orkes musik yang diadaptasi dari budaya Arab dan Timur Tengah. Pada masa kolonialisme, musik Eropa juga memberi pengaruh ke musik lokal. Memasuki era musik modern, sejarah musik Indonesia kian berkembang. Selain genre musik lokal seperti dangdut dan melayu, musik-musik dari luar seperti rock, blues, jazz, dan hip hop juga cukup populer di Indonesia hingga sekarang. Nah demikian sejarah perkembangan musik di Indonesia dan di dunia sejak dulu sampai sekarang. Kini industri musik telah berkembang dimana banyak genre musik yang populer di seluruh dunia.
3uiu20.